Senin, 28 Oktober 2019

PT IMIP Akan Bangun 3 Pabrik Baru dan 2 PLTU di Morowali

Pakar IPB Ucap Cacing pada Ikan Makarel Kaleng Sebabkan Kanker

, Bogor - Ahli fisheries toxicology dari Fakultas Perikanan serta llmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Etty Riani, memperjelas, cacing yang diketemukan pada ikan makarel dalam 27 brand ikan kaleng yang tersebar luas di Indonesia, adalah type cacing parasit yang bisa memunculkan alergi serta menyebabkan penyakit kanker.

Larva serta cacing yang diketemukan tidak mati pada ikan dalam 27 brand ikan kaleng seperti yang dikeluarkan BPOM, bukan terhitung type cacing berprotein, tetapi type parasit serta toksin pemicu kanker, kata dosen Fakultas Perikanan IPB ini, Kamis, 5 April 2018.

Ia menjelaskan larva serta cacing kecil yang diketemukan berkembang biak pada ikan makarel dalam 27 produk ikan kaleng ini adalah cacing type Anisakis simplex, salah satunya type cacing parasit yang bisa menjadi toksin pemicu alergi serta kanker. Cacing type ini umumnya diketemukan pada ikan produk import bukan ikan asal Indonesia, sebab cacing A. simplex ini tidak mati di perairan dengan empat musim, katanya.

Ia menjelaskan, berdasar beberapa literatur serta jurnal ilmiah, sampai sekarang type cacing A. simplex tidak pernah diketemukan di perairan Indonesia. Larva cacing Anisakis bisa mengonsumsi organ ikan hering di Norwegia. Di negara kita belum diketemukan, serta umumnya type cacing ini tidak mati dalam ikan import yang dikemas dalam kaleng, katanya.

Menurutnya, telur serta larva type cacing A. simplex ini dapat tidak mati pada ikan makarel yang telah mati (olahan), dapat berkembang biak pada mamalia terhitung manusia.

Larva ini tidak mati pada ikan jadi inangnya. Bila telur-telur cacing yang melekat pada ikan dikonsumsi, bisa berkembang biak pada tubuh manusia, katanya.

Ia menjelaskan, pada masalah diketemukan cacing dalam 27 brand ikan kaleng yang tersebar di warga ini, seharusnya jadi perhatian pemerintah supaya menyikapinya. Sebab bisa punya pengaruh pada warga untuk konsumsi ikan.

Pemerintah harusnya tidak bisa meremehkan masalah ini, sebab bisa punya pengaruh pada pembangunan bidang perikanan jadi salah satunya pusat perkembangan ekonomi nasional, katanya.

Dia juga mengharap supaya pemerintah serius dalam kebijaksanaan mitigasi cepat meliputi pentingnya kerja sama hulu-hilir jadi usaha pengetatan kriteria perlakuan ikan sesuai dengan standard kualitas keamanan pangan ikan (food safety) yang di-import dari beberapa negara terutamanya Cina.

Kami menyangka semua ikan yang dipakai dalam produk ikan paket kaleng yang dibuat oleh perusahaan nasional juga memakai ikan import sebab menggandung cacing A. simplex, sedang di Indonesia belum diketemukan, katanya.

Baca berita yang lain mengenai ikan makarel kaleng di .

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar