Sabtu, 02 November 2019

Enak dan Langka Durian Tai Babi Dibanderol Rp 300 Ribu per Buah

BI: Masyarakat Indonesia yang Pakai Uang Rupiah 82 Persen

, Jakarta - Seputar 82 % masyarakat Indonesia memakai uang tunai Rupiah. Hal tersebut disebutkan oleh Direktur Eksekutif Departemen Pengendalian Uang Bank Indonesia (BI), Suhaedi.

Uang Rupiah yang tersebar sekarang sampai Rp 600 triliun lewat 45 kantor BI yang menyebar di Indonesia, kata Suhaedi pada Training Wartawan Wilayah 2017 yang diadakan BI di Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin, 20 November 2017.

Menurutnya, untuk menolong kelancaran peredaran uang rupiah di lapangan, ada 107 bank kas titipan untuk menolong BI, hingga ada 152 titik distribusi pada 2017 untuk mencapai 515 kabupaten/kota di Indonesia.

Ia menjelaskan, faksinya optimis di akhir 2017 semua wilayah telah terjangkau uang Rupiah, hingga tidak memakai mata uang negara tetangga, terutamanya di daerah tepian antarnegara.

Baca: 2018, Bank Indonesia Semakin Santer Dorong Pengalihan ke Non Tunai

Ini berkaitan juga dengan usaha faksi BI dalam menyukseskan program BI Jangkau yang sekarang tengah digencarkan, baik lewat bank pemerintah atau lewat kantor pegadaian serta kantor pos ditempat. Ini supaya sudah semua bisa uang rupiah emisi 2016, hingga uang yang beredah tidak lusuh , tuturnya.

Spesial di daerah tepian antarnegara, lanjut ia, telah ada lima pos lintas batas negara, money changer, serta Anjungan Tunai Mandiri (ATM), yaitu di NTT, Papua, Kalimantan Barat dua unit serta mengejar dua unit di NTT.

Sesaat dari masyarakat Indonesia yang 55 % ada di Pulau Jawa, disadari peredaran uang rupiah seputar 58-60 prosentasenya ada di Pulau Jawa.

Uang Rupiah tidak hanya jadi alat transaksi, ialah lambang kedaulatan negara, hingga uang rupiah harus dipakai oleh semua warga Indonesia di negeri, tidak memakai mata uang negara lain seperti yang masih ada diketemukan di daerah tepian, kata Suhaedi.

ANTARA

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar