, Pontianak – Frantinus Nirigi, masyarakat Papua yang terlilit masalah info bom di pesawat Lion Air JT 687, Senin malam tempo hari, jadi perhatian banyak faksi. Khususnya di almamaternya, Fakultas Pengetahuan Sosial serta Pengetahuan Politik, Kampus Tanjungpura.
Tidak penah pulang kampung sepanjang berkuliah di Kalimantan, sekalipun akan pulang justru terserang masalah info bom palsu. “Memang bicaranya cepat. Gw saja tetap meminta ia mengulang-ulang kalimat bila ada yang tidak jelas. Jadi mungkin salah dengar,” tutur Pardi, satu orang doktor di Fakultas Pengetahuan Sosial serta Pengetahuan Politik Untan, yang dosen pembimbing Nigiri, 29 Mei 2018.
Simak juga: Hukuman Bercanda Bawa serta Bom serta Pembuka Paksa Jendela Lion Air
Nirigi ialah mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Propinsi Papua. Ia asal Wamena, serta sepanjang tempuh kuliah tahun 2010 di Kalimantan Barat, tidak pernah pulang ke kampungnya.
“Biayanya mahal. Ia narasi dapat sampai Rp 10 juta jika ingin pulang. Karena itu ia bertahan. Dari Jayapura ke tempat aslinya harus tempuh waktu empat jam perjalanan ,” papar Pardi.
Nirigi nyatanya telah lulus tahun kemarin. Tetapi baru dapat pulang tahun ini. Disangka Nirigi kumpulkan uang terlebih dulu. Pardi tidak menolak peluang ada stigma dalam lihat tampilan Nirigi jadi orang Timur Indonesia. “Kesannya keras. Walau sebenarnya tidak kok. Mudah-mudahan apa yang dituduhkan tidak benar,” imbuhnya.
Kepala Kepolisian Resor Kota Pontianak, Ajun Komisaris Besar Polisi Wawan Kristyanto, menjelaskan belum memutuskan status terduga pada Nirigi. “Masih dicheck, serta didalami,” tuturnya. Nirigi sekarang masih ada dalam kontrol di Polresta Pontianak.
Supaya tidak simpang siur, Polresta Pontianak akan meluncurkan hasil kontrol Nirigi. Terhitung kebenaran dari info awal jika Nirigi berteriak bawa bom di tas bawaannya, seperti yang sudah dikabarkan banyak media online.
Info yang lain, mengatakan jika dialek Nirigi yang cepat mengakibatkan sebagian orang salah dengar. Nirigi mengatakan, “hati-hati ada laptop, Bu,” tetapi faksi lain mendengarnya ‘bom’. Nirigi juga dibawa ke ruang terpisah untuk menerangkan perkataannya. Tapi tiba-tiba semua penumpang cemas. Salah satu orang penumpang buka pintu genting, walau sebenarnya awak kabin Lion tidak memberi petunjuk.
Satu orang penumpang lalu buka paksa pintu genting, hingga penumpang keluar dari atas sayap pesawat serta terjun turun. Mengakibatkan ada yang alami beberapa luka serta dirawat di rumah sakit. Polisi mengatakan belum menyelidik berkaitan ini. “Tidak ada laporan dari faksi Lion Air. Kelak nantikan usai penyelidikan,” tuturnya. (*)
Lihat video: Taktik Pendiri Bukalapak Dapat Membujuk 3 juta-an Pelapak
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar